Saat telinga terasa gatal, tentu kamu ingin segera mengoreknya dengan cotton bud atau dengan kuku. Ternyata cara ini berbahaya, lo!
Salah...salah telinga kamu bisa infeksi. Kalau sudah infeksi, bisa timbul berbagai penyakit. Lantas, cara yang aman seperti apa, ya?
Seringkali telinga memang mengeluarkan kotoran atau pun timbul rasa gatal. Sebenarnya, kamu tidak perlu membersihkan kotoran yang terdapat di telinga. Karena telinga sudah dirancang untuk menahan kotoran yang masuk.Di depan liang telinga ada kelenjar rambut yang berfungsi menghalau kotoran bersama dengan minyak yang dihasilkan telinga. Dengan begitu debu atau serangga tidak bisa masuk.
Di liang itu juga diproduksi getah telinga yang bernama serumen. Bentuknya seperti getah. Nah, serumen inilah yang akan menangkap kotoran sekaligus membersihkannya.
Kalau serumen ini terlalu sering dibersihkan dari telinga justru merugikan. Karena serumen bertugas mengeluarkan minyak dan mendorong kotoran sampai ke liang telinga. Nah, sesampainya di liang telinga, kotoran itu akan hilang dengan sendirinya dan menguap karena terkena panas.
Bagaimana sebaiknya membersihkan telinga?
Dengan mengorek telinga, kamu justru mendorong serumen ke celah sempit pada bagian dalam telinga, tempat di mana seharusnya serumen tidak terbentuk.
Akibatnya serumen akan terjebak hingga menyebabkan sumbatan pada lubang telinga.Sumbatan tersebut akan menghalangi hantaran gelombang suara ke gendang telinga membuat pendengaran akan berkurang.
Selain itu, gejala akibat sumbatan serumen dapat pula berupa rasa nyeri pada telinga. Ck..ck..perlu berhati-hati,nih!
Mengorek telinga juga bisa mengakibatkan benturan, sebab telinga bentuknya bersudut. Benturan ini akan mengakibatkan pembengkakan atau perdarahan.
Mengorek terlalu keras atau dalam bisa mengakibatkan luka. Dinding telinga pun akan mudah berdarah. Lebih parahnya, mengorek telinga juga bisa membuat kolaps bahkan kematian.
Untuk mengeluarkan kotoran telinga, para dokter menganjurkan, tidak menggunakan cotton bud atau korek kuping. Soalnya kita tidak tahu daerah mana saja yang boleh dibersihkan.
Bila tidak berhati-hati, bisa jadi gendang telinga akan terluka dan mengakibatkan ketulian atau rusaknya pendengaran secara permanen. Huaa, jangan sampai rusak gendang telinga ini!!!!!!!!!!
Supaya lebih aman, lebih baik kamu ke dokter THT (Telinga Hidung Tenggorokan). Kotoran yang menyumbat, dikeluarkan dengan alat sedot. Kalau masih kesulitan, dokter akan memberikan obat tetes H2O2 terlebih dahulu.
Boleh saja, sih mengorek telinga. Eiit, tapi ingat yah, jangan sampai terlalu dalam.
Salah...salah telinga kamu bisa infeksi. Kalau sudah infeksi, bisa timbul berbagai penyakit. Lantas, cara yang aman seperti apa, ya?
Seringkali telinga memang mengeluarkan kotoran atau pun timbul rasa gatal. Sebenarnya, kamu tidak perlu membersihkan kotoran yang terdapat di telinga. Karena telinga sudah dirancang untuk menahan kotoran yang masuk.Di depan liang telinga ada kelenjar rambut yang berfungsi menghalau kotoran bersama dengan minyak yang dihasilkan telinga. Dengan begitu debu atau serangga tidak bisa masuk.
Di liang itu juga diproduksi getah telinga yang bernama serumen. Bentuknya seperti getah. Nah, serumen inilah yang akan menangkap kotoran sekaligus membersihkannya.
Kalau serumen ini terlalu sering dibersihkan dari telinga justru merugikan. Karena serumen bertugas mengeluarkan minyak dan mendorong kotoran sampai ke liang telinga. Nah, sesampainya di liang telinga, kotoran itu akan hilang dengan sendirinya dan menguap karena terkena panas.
Bagaimana sebaiknya membersihkan telinga?
Dengan mengorek telinga, kamu justru mendorong serumen ke celah sempit pada bagian dalam telinga, tempat di mana seharusnya serumen tidak terbentuk.
Akibatnya serumen akan terjebak hingga menyebabkan sumbatan pada lubang telinga.Sumbatan tersebut akan menghalangi hantaran gelombang suara ke gendang telinga membuat pendengaran akan berkurang.
Selain itu, gejala akibat sumbatan serumen dapat pula berupa rasa nyeri pada telinga. Ck..ck..perlu berhati-hati,nih!
Mengorek telinga juga bisa mengakibatkan benturan, sebab telinga bentuknya bersudut. Benturan ini akan mengakibatkan pembengkakan atau perdarahan.
Mengorek terlalu keras atau dalam bisa mengakibatkan luka. Dinding telinga pun akan mudah berdarah. Lebih parahnya, mengorek telinga juga bisa membuat kolaps bahkan kematian.
Untuk mengeluarkan kotoran telinga, para dokter menganjurkan, tidak menggunakan cotton bud atau korek kuping. Soalnya kita tidak tahu daerah mana saja yang boleh dibersihkan.
Bila tidak berhati-hati, bisa jadi gendang telinga akan terluka dan mengakibatkan ketulian atau rusaknya pendengaran secara permanen. Huaa, jangan sampai rusak gendang telinga ini!!!!!!!!!!
Supaya lebih aman, lebih baik kamu ke dokter THT (Telinga Hidung Tenggorokan). Kotoran yang menyumbat, dikeluarkan dengan alat sedot. Kalau masih kesulitan, dokter akan memberikan obat tetes H2O2 terlebih dahulu.
Boleh saja, sih mengorek telinga. Eiit, tapi ingat yah, jangan sampai terlalu dalam.