Banyak hal yang membuat rambut kita jadi rusak. Misalnya, terlalu sering melakukan blow dry. Atau, sering mencatnya tapi tak pernah melakukan perawatan seperti creambath atau hair spa. Rambut pun menjadi kering, bercabang, lalu rontok.
Di luar "aksi perusakan" rambut yang terjadi atas kehendak kita sendiri, sebenarnya ada faktor lain yang mempengaruhi kondisi rambut.
1. Pengobatan
Katanya sih, normal saja kalau jumlah rambut kita yang rontok mencapai 100 helai sehari (dari yang rontok saat keramas dan saat menyisir rambut). Jika tiba-tiba kerontokan terjadi lebih parah padahal Anda sedang tidak mengalami perubahan mood, coba cek apakah Anda sedang mengonsumsi obat-obatan.
1. Pengobatan
Katanya sih, normal saja kalau jumlah rambut kita yang rontok mencapai 100 helai sehari (dari yang rontok saat keramas dan saat menyisir rambut). Jika tiba-tiba kerontokan terjadi lebih parah padahal Anda sedang tidak mengalami perubahan mood, coba cek apakah Anda sedang mengonsumsi obat-obatan.
Progesteron, hormon yang terdapat pada beberapa jenis alat kontrasepsi, begitu juga dengan berbagai bentuk vitamin A (seperti yang digunakan pada obat jerawat), dapat mematikan folikel dan memicu kerontokan rambut. Jenis pengobatan lain yang juga dapat memicu kerontokan rambut adalah obat antidepresi dan obat untuk mengatasi rasa mulas. Anda perlu bertanya pada dokter apakah Anda perlu mencoba jenis kontrasepsi yang lain, atau apakah ada masalah kesehatan lain yang jadi penyebabnya (masalah thyroid, misalnya).
2. Hormon
Ketika usia kita 20 atau 30 tahunan, rambut sedang tebal-tebalnya. Dalam tahun-tahun ini (dan selama kehamilan), 70-90 persen rambut berada dalam masa pertumbuhan. Saat memasuki usia 40 tahun, proporsi rambut dalam siklus ini menurun hingga 30 persen.
2. Hormon
Ketika usia kita 20 atau 30 tahunan, rambut sedang tebal-tebalnya. Dalam tahun-tahun ini (dan selama kehamilan), 70-90 persen rambut berada dalam masa pertumbuhan. Saat memasuki usia 40 tahun, proporsi rambut dalam siklus ini menurun hingga 30 persen.
Tingkat estrogen yang tinggi dapat memberikan manfaat tambahan: kulit lembab dan rambut berkilau. Estrogen membloking produk sampingan testosteron (dihydrotestosterone) yang mungkin menyebabkan kebotakan, demikian menurut Walter Futterweit, MD, profesor klinis bidang endokrinologi di Mount Sinai School of Medicine, New York City.
3. Stres
Hormon stres yang peka rangsangan ada di sekitar folikel rambut. Artinya, selain mengacaukan mood, hormon ini juga bisa merusak rambut. "Stres bisa meningkatkan kerontokan, sehingga membuat rambut menipis," kata Antonella Tosti, MD, profesor dermatologi di University of Bologna, Italia.
Hormon stres yang peka rangsangan ada di sekitar folikel rambut. Artinya, selain mengacaukan mood, hormon ini juga bisa merusak rambut. "Stres bisa meningkatkan kerontokan, sehingga membuat rambut menipis," kata Antonella Tosti, MD, profesor dermatologi di University of Bologna, Italia.
Menurunkan ketegangan seperti ini biasanya akan menghidupkan kembali folikel rambut dalam waktu sekitar empat bulan. Untuk menenangkan pikiran dan rambut, sisihkan waktu setiap hari untuk rileks, atau bermain bersama anak-anak.
4. Genetik
Menurut Amy Cheng, MD, ahli dermatologi di Virginia Mason Medical Center, Seattle, DNA bisa mengontrol ketebalan rambut, kapan rambut mulai beruban, dan kemungkinan, kapan terkena polusi dan stres. Studi dari University of Bradford, Inggris, mendapati bahwa kerusakan oksidatif dapat menyebabkan rambut beruban dengan memicu penumpukan hydrogen peroxide pada folikel, sehingga menyumbat pembentukan pigmen. Untuk mengatasi uban, Anda bisa mencat rambut. Pulas pada bagian akarnya saja, bukan seluruh rambut.
5. Asupan makanan
Pilih makanan yang mampu menyehatkan rambut. Protein adalah fondasi dari setiap helai rambut, dan merupakan 95 persen dari berat rambut. Seng (yang terdapat dalam daging dan kacang-kacangan) mendukung minyak alami yang menciptakan kilau pada rambut. Segala bentuk vitamin B (biotin, B6, dan B12) mendukung pertumbuhan sel baru di dalam folikel rambut. Yang terpenting dari semuanya adalah zat besi, yang memudahkan akivitas enzim yang diperlukan untuk pertumbuhan rambut.
4. Genetik
Menurut Amy Cheng, MD, ahli dermatologi di Virginia Mason Medical Center, Seattle, DNA bisa mengontrol ketebalan rambut, kapan rambut mulai beruban, dan kemungkinan, kapan terkena polusi dan stres. Studi dari University of Bradford, Inggris, mendapati bahwa kerusakan oksidatif dapat menyebabkan rambut beruban dengan memicu penumpukan hydrogen peroxide pada folikel, sehingga menyumbat pembentukan pigmen. Untuk mengatasi uban, Anda bisa mencat rambut. Pulas pada bagian akarnya saja, bukan seluruh rambut.
5. Asupan makanan
Pilih makanan yang mampu menyehatkan rambut. Protein adalah fondasi dari setiap helai rambut, dan merupakan 95 persen dari berat rambut. Seng (yang terdapat dalam daging dan kacang-kacangan) mendukung minyak alami yang menciptakan kilau pada rambut. Segala bentuk vitamin B (biotin, B6, dan B12) mendukung pertumbuhan sel baru di dalam folikel rambut. Yang terpenting dari semuanya adalah zat besi, yang memudahkan akivitas enzim yang diperlukan untuk pertumbuhan rambut.
0 komentar:
Posting Komentar
Monggo...kasih coretan di bawah ini...jangan lupa ya...meskipun hanya kata-kata sekedarnya, saya hargai setinggi langit nan biru...